Bondo dan nekat, itulah kepanjangan dari bonek. Suporter setia Persebaya Surabaya ini terkenal akan kekerasan dan antuiasnya yang tinggi. Tidak heran mereka mempunyai 2 teman besar yakni Bobotoh / Viking (suporter Persib) dan Sakera.
Sebenarnya saya juga Bonek, tetapi saya tidak pernah menonton pertandingan Persebaya langsung dari stadion kebanggaan arek Surabaya, yakni stadion 10 November Tambak sari Surabaya. Meski aku hanya menonton lewat TV, tapi atmosfer
di stadion tersebut seakan terasa dekat. Saya sendiri sebenarnya juga seorang Bonek pemula, karena dulunya saya tidak terlalu suka pada sepak bola. Saya pikir bermain bola hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Ternyata bermain bola
itu menyenangkan, tidak seperti bayanganku sebelumnya.
Permainan yang diilakukan persebaya sangat bagus. Baju kebangsaannya yang berwarna hijau melambangkan semangat dan tekat yang membara, bagai api dalam air. Persebaya mempunyai banyak pemain yang bertalenta tinggi pada saat sebelum
di skorsing dari persepak bolaan Indonesia oleh PSSI. Pemain yang saya maksud seperti streiker Adholfo Desausa, penjaga gawang Zeng Chen yang sekarang sudah kembali ke negara asalnya dll. Sekarang persebaya juga tak jauh beda dengan
yang dulu, karena pemain-pemainnya juga berkualitas tinggi. Saat ini Persebaya bermain di Divisi I bukan di Super Liga, dikarenakan Persebaya sendiri tidak mau bermain di Super Liga karena pemenang tidak di kirim ke AFL. Sehingga Persebaya
hingga sekarang berada di Divisi I Djarum Super Indonesia. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat para Bonek mania seperti saya ini.
Pemain favorit saya di Persebaya saat ini adalah strieker Jafier Rhoca yang terkenal dengan goyang sambanya yang aduhai dan tendangan bebasnya yang keras. Satu lagi pemain Persebaya yang saya sukai yaitu gelandang bertahan Lucky Wahyu
yang terkenal dengan staminanya yagn tinggi dan juga keaktifannya dalam memberikan umpan-umpan yang akurat ke barisan penyerangan Persebaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar